Jumat, 01 Mei 2015

Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Tanggung Jawab


A.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupa­kan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk 'I'uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja­11nan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak meng­ganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkait­an dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk indivi­dual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap diri­nya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakin­annya terhadap suatu nilai.
Demihian pula tanggung jawab manusia terhadap Tulian­nya timbal karena manusia sadar akan keyakinannya terhadap nilai-nilai. Dalam hal ini terutarna keyakinannya terhadap nilai yang bersumber dari ajaran agama.Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resilko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya.Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui seluruh po­tensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban.Kewa­jiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang.Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak.Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Pembagian kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap keadaan hidup menentukan kewajiban yang tertentu Status dan peranan menentukan kewajiban seseorangkewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.      Kewajiban terbatas : Kewajiban initanggung  jwab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2.      Kewajiban tidak terbatas : Kewajiban inijawabnya diberialcukan kepada semua orang. Tanggung  jawabterhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan
Orang yang bertanggung jawab dapat dapat memperoleh kebahagiaan,  sebab dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain, sebaliknya, orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulit an, sebab ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku.
Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang se­hubungan dengan masalah tanggung jawab, adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu adil atau mencoba un­tuk berbuat adil.Tetapi, adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu akan mempertang­gung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Dia tidak nampak, tetapi menggerakkan dunia dan mengaturnya. Jadi, orang semacam ini akan bertanggung jawab kepda Tuhannya.
B.     MACAM TANGGUNG JAWAB
Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral tetapi manusia juga seorang pribadi.Karena merupakan se­orang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, pe­rasaan sendiri, angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak.Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik disengaja maupun tidak.
Oleh karena itu, dalam halini manusia harus bertanggung jawab atas dirinya pribadi.
1.      Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil ialah keluarga.Keluarga adalah suarni-iste­ri,ayah ibu, dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yangmen­jadi anggotakeluarga.Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
2.      Tanggung jawab kepada masyarakat
Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk social.Manusia  merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berfikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat.Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3.      Tanggung jawab kepada bangsa
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, adalah warga negara suatu negara.Dalam berfikir, bertindak, bertingkah laku manusia terikal oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat Negara.mannusia tidak dapat berbuat semau sendiri, bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab.
4.      Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan saran-saran pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkalaku dan berbuat.Sudan tentu dalam peprbuatannya manusiamembuat banyak kesalahan baik disengaja maupun tidak.Sebagai hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas segal perbuatan yang salah itu dengan istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang se­suai dengan perintah Tuhan.Apabila tidak bersembahyang maka mansuia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaian­nya itu di akhirat nanti.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan.Te­tapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hi­dupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderi­taan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya.Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala ja­lan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya de­ngan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepa­da Tuhan.

C.    PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab.Apabila kita bekerja keras dari pagi sampai sore hari di beberapa tempat untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sa­yang kita kepada keluarga.
Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kesulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikan.ya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantu­ansaja.

Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga.Hidup berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang.Kasih sayang ini mengundang pengertian pengabdian dan pengorbanan.bila ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayangtidak disertai pengabdian, berarti sayang tidak disertai pengambidian, berarti kasih sayang itu palsu atau semu.
Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa penj,,abdian kepada isteri dan anak-anak. Isteri kepada stiaml dan anak­anaknya, atau anak anak kepada orang tuanya.
Sebagai contoh : Demi pengabdian kepada ayahnya Siti Nurbaya mau dikawinkan dengan Datuk Maringgih, karena ayahnya tidak mampu membayar hutang. Padahal ia telah mengikat janji dengan Syamsul Bahri (Siti Nurbaya karangan March Rush).
Demikian pula dalam Kabut Sutra Ungu karya Ike Supomo.Miranti tidak mau segera kawin dengan seorang dokter kawan kakaknya, karena pengabdiannya atau cintanya kepada almar­hum suaminya dan anak-anaknya.
Dalam novel Di Bawah Lindungan Ka'bah karya Hamka, karena pengabdiannya kepada ibu angkatnya, Hamid mau di­suruh membujuk Zaenab kekasihnya, agar Zaenab mau kawin dengan saudaranya sepupunya, meskipun Hamid sendiri han­cur hatinya. Demikian pula Zaenab hancur hatinya, karena Ha-mid saudara angkatnya yang telah menjadi pujaannya, sampai hati membujuknya agar ia mau kawin dengan orang yang tidak dicintainya.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan.Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan.Pengabdian berarti penyeralian diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perNvujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

D.    KESADARAN
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadarartinya merasa, tahu atau ingat (kepada keadaan yang sebenar­nya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsan­nya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tahu dan mengerti, mi­salnya, rakyat telah sadar akan politik.
Jadi, kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiranyang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan.Seperti halnya guru Isa yang mengambil barang-barang se­kolah untuk dijual karena dorongan kebutuhan rumah tangga­nya. Sebenarnya is berbuat itu dengan kesadaran bahwa haltersebut salah, tetapi tetap dilakukannya (Jalan Tak AdaUjung).
Dalam perbuatan mencuri atau mengambil barang-barangmilik sekolah itu tiga norma yang dilanggar oleh guru Isa, yaitu:
1.    Perbuatan guru Isa melanggar norma susila. Seorang gurutidak layak mencuri, kalau yang mencuri itu memang pencuri, wajarlah karena pencuri tidak mempunyai norma so-pan santun atau norma susila.
2.    Perbuatan guru Isa mencuri adalah melanggar norma hu­kum. Bila tertangkap ia diadili clan dipenjarakan, sebabperbuatan itu merupakan perbuatan kriminil.
3.    Mencuri adalah perbuatan yang melanggar norma-norma,karena di manapun mencuri itu dilakukan tidak dibenar­kan oleh hukum moral. Mencuri merupakan perbuatanamoral perbuatan melanggar hak milik orang.
Kesadaran moral amat penting untuk diperhatikan orang,karena pelanggaran moral dapat berakibat merusakkan nama.Oleh sebab itu kesadaran moral perlu dijaga oleh setiap indi­vidu. Hal ini tidak berarti bahwa kesadaran yang lain tidakpenting. Semua kesadaran penting, karena ketidaksadaran ada­lah salah satu hal yang dapat menggoncangkan atau sekurang­kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.
Justru pads umumnya orang sadar akan perbuatannya, te­tapi tidak disadari, apakah perbuatan itu melanggar norma sopan santun, norma hukum atau norma moral. Kalau orang itu ingin berbuat berbuat sajalah ia. Orangyang berbuat tanpa kekekeliruan. Tetapi mungkin jugs karena yang berbuat dalamkeadaan tidak sadar atau anak keel. Karena itu orang tersebutdapat bebas dari hukuman.

E.     PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya memberikansecara ikhlas, harts, bends, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanantidak begitu jelas.Karena adanya pengabdian tentu ada pe­ngorbanan.Antara sesama kawan, sulit untuk dikatakan peng­abdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendahtingkatnya.Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterap­kan kepada sesama kawan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.Pengor­banan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan da­pat juga berupa jiwanya.Pengorbanan diserahkan secara ikhlastanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapansaja diperlukan.
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga.Dasar hidupberkeluarga ialah kasih sayang.Kasih sayang memerlukan pe­ngorbanan.Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang atautidak ada cinta.
Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia tidak da­pat hidup sendiri, dan saling membutuhkan.Sebagai makhluk sosial, manusia merasa terikat dengan masyarakatnya. Karenaitu, demi pengabdiannya kepada masyarakat ia tidak bebas dari pengorbanan.
Setiap orang di bumf ini mengakui bahwa manusia merupa­kan anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara. Se­mua orang pasti menjadi anggota atau warga dari suatu bangsa atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaan itulah disebut pengorbanan.
Demi negara tiap orang tidak sayang kehilangan harta ben­da, bagian badan, bahkan nyawa pun dipertaruhkan denganikhlas.Kagan saja dan di mana saja berada mereka berkewajib­an membela negara.
Ada peribahasa "berani karena benar, takut karena salah".Demi kebenaran orang tidak takut menghadapi apapun.Perangkemerdekaan itu pada hakikatnya adalah perang untuk mem­bela kebenaran.Menurut kodratnya, manusia mempunyai hakhidup, dan hak kemerdekaan hidup.Oleh karena itu penjajah­an di atas bumf bertentangan dengan kodrat alam.Dalammembela kebenaran ini biasanya banyak korban berjatuhan.
Berkorban kepada agama berarti juga berkorban demi cin­tanya kepada Allah.Hal ini terjadi karena adanya manusiabukan dengan sendirinya, tetapi ada karena diciptakan Allah.Karena itu wajiblah manusia berkorban demi cintanya kepadaagama dan juga kepada Penciptanya.Agama pada hakikatnyaadalah kebenaran, karena itu dalam berkorban demi agamaatau kebenaran, manusia tidak sayang kehilangan harta,tenaga, waktu, bahkan nyawanya pun rela dikorbankan.

F.     MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Manusia sering disebut sebagai makhluk yang bebas; artinya bebas menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi tetap menempatkan manusia dalam kedudukan yang "membahagiakan". Di pihak lain akal dan budi memberikan "beban" bagi manusia. Sebab setiap manusia harus bertanggung jawab terha­dap apa yang diperbuatnya. Setiap manusia harus berani me­nanggung resiko dari apa yang dilakukannya.
Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu,makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Allah, tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas tanggung jawab terhadap dirisendiri, tanggung jawab terhadap masyarakat dan tanggung ja­wab terhadap Allah.
Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan segalaperalatannya, diberi hidup, akal, dan budi.Semua pemberianitu harus dipelihara. Terhadap hidup manusia dituntut tangungjawabnya di samping menggunakan akal dan budinyasebagaimana mestinya, juga dituntut menanggung resiko akiabat dari perbuatan akal dan budinya.Bila akal dan budiberbuat jahat atau pun sebaliknya, manusia bersangkutan ha­rus berani menanggung resiko, baik di dunia maupun diakhi­ral, nanh. Sesuai dengan firman Allah dalam AI-Quran suratAt-Tasyakur ayat 8 artinya: "Sesungguhnya kamu akan dipe­riksa pada hari itu (kiarnat) dari hal segala nikmat yang telah kallm Wrillia."
Peraturan adalah alat yang dapatmengikat seluruh anggota masyarakat untuk menghindari ke­hidupan yang kaeau.Untuk menghindari kehidupan yang tidakterkendali, sebagaimana kehidupan binatang di hutan belantarayang menerapkan hukum khasnya "siapa kuat dialah yang menang.
Setiap anggota masyarakat dituntut tanggung jawab, demitegaknya peraturan.Semua perilaku setiap anggota masyarakatharus dapat diterima oleh masyarakat bersangkutan. Bila adapelanggaran dia akan mendapat hukuman dari masyarakat ber­sangkutan. Baik hukuman fisik, maupun hukuman non fisik,yaitu dikucilkan dari pergaulan.Hukuman pengucilan merupa­kan hukuman yang paling berat, sebab orang tersebut dijauh­kan dari pergaulan dengan sesamanya.
Pelanggaran terhadap setiap ketentuan itu sangat mempe­ngaruhi harga "kem anus iaanny a" atau harga diri individu ber­sangkutan. Kecuali orang yang abnormal pasti harga dirinya ti­dak mau dipandang rendah.Orang yang demikian itu sudahtidak mau tahu tentang kebaikan, tidak dapat membedakanmama yang baik dan yang jelek. Hal ini sesuai dengan firmanAllah surat Al-Anfal ayat 22, yang artinya :
"Sesungguhnya yang sejahat-jahat atau sejelek-jelek makhlukdi sisi Allah ialah orang-orang yang tuli, bisu dan tidak tahuapa-apa".Yang dimaksud tuli, bisu dan tidak tahu apa-apa disini, bukan tuli lantaran tidak dapat mendengar (tuna rungu)itu bukan.Bisu artinya orang yang tidak dapat berbicara itubukan.Tetapi artinya orang yang sudah tidak dapat mende­ngarkan hal-hal yang baik, orang yang sudah tidak dapat me­lihat atau tak mau tahu terhadap hal-hal yang baik.
Tanggung jawab manusia yang lain adalah tanggung jawabterhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang telah mencipta­kan manusia ke dunia ini.Manusia diberi tugas oleh Tuhan un­tuk menjadi khalifah di dunia, untuk mengatur alam semestasupaya tetap baik, harmonis dan dapat dimanfaatkan.
Bagaimanapun manusia itu tetap manusia, artinya makhlukyang lemah, makhluk yang suka mengingkari janji, bahkansenang berbuat buruk, maka Tuhan perlu mengingatkan dalam firman-Nya: "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk berbakti." (QS. Adz-Dzariyat : 56). Dengan demikian sesungguhnya sejak lahir makhluk yang namanya manusia itu sudah dibebani tanggung jawab.la harus berbuat baik terhadap sesama makhluk maupun terhadap Tuhan Seru Sekalian Alam. Lebih-lebih terhadap Tuhan manusia harus berbakti, tunduk dan tact; dengan cara melaksanakan sebagai konsekuensi atas semua nikmat yang diterima dari-Nya. Bila semua itu lalai maka kelak di kemudian hari akan mempertanggung jawabkan­nya di hadapan-Nya. Karena itu harus kita ingat peringatanAllah : "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan, walaupun seberat atom, akan merasakan pahalanya; dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, walaupun seberat atom, akan merasa­kan siksanya." (QS. Az-Zalzalah : 7 - 8).
Untuk itu marilah kita renungkan sabda Nabi : "Kami se­mua itu adalah pemimpin, dan kamu semua akan diminta per­tanggunganjawab atas semua yang kamu pimpin. Semua Imam, entah itu RT, RW, sampai Kepala Negara itu adalah pemimpin, maka is akan dimintai pertanggungjawabannya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar